Tentang Tata Ruang Sumatera

Dear all
Blog ini merupakan Kumpulan Persoalan2 yang terkait dengan penataan ruang pulau sumatera, Jika ada yang tertarik berkontibusi untuk menjadi penulis silahkan kirimkan email ke tataruang.sumatera@yahoo.co.id. Sementara ini lagi dilakukan posting secara berkala berdasarkan arsip beberapa mailing list lingkungan yang terkait dengan konflik penataan ruang.

Kamis, 10 Februari 2011

(Riau) Tuntut Pembagian Kebun Sawit,Warga Benayah Demo ke Kantor Bupati Siak

Rabu, 2 Pebruari 2011 20:29
*Tuntut Pembagian Kebun Sawit,
Warga Benayah Demo ke Kantor Bupati Siak*

*Seratusan warga Desa Benayah Kecamatan Pusako datangi kantor Bupati Siak,
mereka menuntut untuk dimasukkan dalam penetapan pembagian lahan sawit.*

Riauterkini-SIAK- Sekitar seratusan warga Desa Benayah, Kecamatan Pusako,
Rabu (2/2/11) sekitar pukul 10.30 WIB menggelar aksi demo di Kantor Bupati
Siak.Massa datang dengan menggunakan 3 mobil truk dan 3 mobil pick up serta
bus, langsung menggelar aksi orasi dan membentangkan sepanduk serta pamplet.


Seratusan warga tersebut berorasi dengan pengawalan ketat anggota Polsek
Siak dan Polres Siak. Aksi yang berlangsung damai tersebut diterima Asisten
I Setdakab Siak Drs H Hasanul Irbai, Kadishutbun Siak Drs H Teten Effendi,
Kabag Tapem, Kakan Satpol PP, Kakan Kesbanglinmas dan sejumlah pejabat
lainnya.

Dalam aksi itu para pendemo menyampaikan kekesalannya kepada Pemkab Siak
yang tidak kunjung tuntas dalam pembagian kebun kelapa sawit di desanya
tersebut. Apalagi persoalan itu sudah terjadi selama dua tahun, dan
dikhawatirkan akan timbul perpecahan ditengah masyarakat.

''Saya mewakili rekan-rekan minta hari ini Bupati Siak menyelesaikan
permasalah pembagian kebun sawit, karena kita sudah menderita selama enam
tahun menunggu kebun itu jadi. Makanya kita menuntut agar penetapan itu
segera dilakukan,'' terang M Syukur, Ketua Kelompok Tani, Desa Benayah.

Aksi orasi berlangsung sekitar 30 menit, barulah perwakilan pendemo yang
berjumlah 20 orang, melakukan negosiasi di ruang rapat Setdakan Siak. Dalam
negosiasi yang dipimpin oleh Asisten I Setdakab Siak H Hasanul Irbai, dan
didampingi Kadishutbun Siak Drs H Teten Effendi, Camat Pusako Salman
Alfarisi, menampung aspirasi masyarakat.

''Kita mencoba menampung aspirasi masyarakat, dan setelah aspirasi ini kita
terima lalu akan kita sampaikan ke Bupati Siak,''ujar Asisten I Hasanul.

Dalam pertemuan itu, Ketua Koperasi Desa Benayah Zainal menyampaikan, tim
yang dibentuk Bupati Siak terlalu lamban menyelesaikan persoalan itu,
sehingga di tingkat desa terus terjadi gejolak. Makanya masyarakat heran
kemana tim yang pernah turun kelapangan, sampai sekarang tidak ada
solusinya.

''Apakah bapak tidak bisa mendamaikan para petani, sehingga kami bisa damai
dalam menikmati kebun sawit. Makanya tuntutan kami adalah sejak awal, setiap
yag punya lahan diberik 3 hektar, dan ini sudah pernah kami sampaikan ke pak
Teten. Makanya kami ingin kejelasan, apakah permintaan kami diterima atau
tidak, kita tidak menginginkan dibawah bentrok,'' terang Zainal.

Hal senada juga disampaikan Taridi. Menurutnya, untuk mendapatkan kebun
sawit, pihaknya sudah 2 tahun berunding, tapi tidak ada jalan keluarnya.
Bahkan dengan kondisi itu masyarakat sangat dirugikan, khususnya yang
memiliki lahan yang dulu semuanya lahan produktif.

''Kita minta agar Pemkab Siak menyelesakan penetapan lahan, sesuai yang
dijanjikan 3 hektar per KK. Pemilik lahan yang luasnya dibawah 2 hektar
ditetapkan menjadi 2 hektar dan yang memiliki diatas 2 hektar ditetapkan 3
hektar," terang Taridi.

Ia juga meminta Pemkab Siak untuk menempatkan calon petani sawit yang
memiliki SK Bupati, namun tidak memiliki lahan diareal kebun sawit Afdeling
2 Desa Benayah, karena lahan yang dijadikan kebunsawit tersebut merupakan
kebun produktif milik masyarakat. Makanya 58 KK yang sudah masuk SK Bupati
harus dikeluarkan dan diganti dengan lahan lain.

''Kita memberi batas waktu 30 hari, ini harus tuntas dan tidak ada lagi
perundangan. Karena kita sudah muak dengan solusi yang diberikan tidak ada
jalan keluarnya,'' tegas Taridi.

Setelah mendengarkan semua tuntutan dan keluahan perwakilan para pendemo,
Asisten I sempat menyampaikan tetap menerima aspirasi masyarakat. Namun
ketika masyarakat menyodorkan hasil tuntutannya untuk ditanda tangani,
sempat terjadi perdebatan dan akhirnya pertemuan diruang itu menjadi
decklok. Karena perwakilan masyarakat tidak menginginkan jawaban yang tidak
bisa dibawa kepada perwakilan masyarakat.

''Karena tidak ada solusi, kita minta bertemu Bupati Siak, biar persoalan
ini selesai,'' tegas M Syukur.

Perwakilan para pendemo terlihat kesal dan kembali menemui para pendemo yang
lain yang sudah menunggu selama dua jam di halaman kantor Bupati Siak.
Karena para pendemo bersikeras untuk bertemu langsung dengan bupati.

Dan setelah dilakukan negosiasasi yang difaislitasi oleh Kabag Ops Polres
Siak, akhirnya Bupati Siak mau menerima perwakilan para pendemo. Sebanyak 10
orang perwakilan para pendemo, kembali melakukan perundingan di ruang kerja
Bupati Siak H Arwin AS SH, yang dikawal ketat oleh Satpol PP dan tertutup
bagi wartawan.***(vila


Tidak ada komentar:

Posting Komentar