Tentang Tata Ruang Sumatera

Dear all
Blog ini merupakan Kumpulan Persoalan2 yang terkait dengan penataan ruang pulau sumatera, Jika ada yang tertarik berkontibusi untuk menjadi penulis silahkan kirimkan email ke tataruang.sumatera@yahoo.co.id. Sementara ini lagi dilakukan posting secara berkala berdasarkan arsip beberapa mailing list lingkungan yang terkait dengan konflik penataan ruang.

Rabu, 26 Januari 2011

Krisis Pangan (1)_Gagal Panen Akibat Kekeringan di Rohul Riau

Kamis, 13 Agustus 2009 14:47
Kekeringan,
300 Hektar Sawah di Rohul Dipastikan Gagal Panen

Kekeringan panjang menjadi ancaman serius produksi padi di Rohul. Sekitar 300 hektar sawah dipastikan puso alias gagal panen karena kekurangan air.

Riauterkini-PEKANBARU- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau Basriman memastikan adanya sejumlah petani di Kabupaten Rokan Hulu yang gagal panen akibat sawahnya kekeringan. Dari 512 hektar sawah yang dilaporkan terancam gagal panen karena kekurangan pasokan air, dipastikan sekitar 60 persennya, atau sekitar 300 hektar tanaman padinya tak bisa diselamatkan lagi dan gagal panen alias puso.

"Setelah tim kami turun dan melakukan pengecekan, dari 512 hektar sawah yang dilaporkan, 60 persennya dipastikan puso," jelasnya kepada riauterkini di Pekanbaru, Kamis (13/8/09).

Dipaparkan Basriman, kegagalan puso sekitar 300 hektar disebabkan saat kekurangan pasokan air usia padi belum melewati masa bunting. "Kalau yang sudah lewat masa bunting, kebutuhan airnya tidak terlalu tinggi, sehingga masih bisa diselamatkan," jelasnya.

Lebih lanjut Basriman mengatakan, bagi petani yang sawahnya mengalami kegagalan panen, pihaknya akan memberikan bantuan berupa bibit padi 25 kilogram untuk setiap hektarnya. "Nanti kita bagikan saat petani akan memasuki musim tanam.

Ketika ditanya apakah ada daerah lain juga mengalami gagal panen persawahannya? Basriman menyhebut ada 25 hektar sawah di Indragiri Hilir yang juga puso akibat kekeringan. "Kalau hanya 25 hektar, tidak terlalu masalah. Artinya secara umum produksi padi kita tahun ini tak terlalu terganggu," demikian penjelasannya.***(mad)
-----------

Senin, 10 Agustus 2009 11:11
Kekeringan, 512 Hektar Sawah di Rohul Terancam Gagal Panen

Musim kering yang panjang menjadi ancaman serius bagi produksi padi di Riau. Di Rohul terdapat 512 hektar sawah yang terancam gagal panen.

Riauterkini-PEKANBARU- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikurltura Provinsi Riau Basirman mengungkapkan adanya sejumlah sawah di Riau yang terancam gagal panen akibat kekeringan. Musim kemarau yang panjang menyebabkan debit air di sejumlah arigasi menurun dan akhirnya gagal mengaliri sawah.

"Kami sudah menerima laporan adanya sawah seluas 512 hektar di dua kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu yang terancam gagal panen akibat kekeringan," ujarnya menjawab riauterkini di Pekanbaru, Senin (10/8/09).

Para tetani yang terancam tak bisa panen di Rohul terdapat di Kecamatan Rambah dan Kecamatan Rambah Samo. Menindaklanjuti laporan tersebut, Basirman mengatakan telah membentuk tim khusus yang saat ini sudah diturunkan ke lapangan untuk melakukan pengecekan.

Jika nantinya laporan tersebut benar, akan dilakukan sejumlah upaya untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan pompa air. "Kita akan bantu pompa air untuk membantu petani mengaliri sawah yang kekeringan," ujarnya.

Selain di Rohul, sejumlah kawasan yang menjadi sentra produksi padi Riau, seperti Siak di Kecamatan Bunga Raya dan Pelalawan di Kecamatan Kuala Kampar dikabarkan juga mengalami kondisi serupa. Hanya saja untuk kawasan lain dampaknya bukan pada panen, melainkan pada pengunduran musim tanam. "Semestinya awal Agustus sudah masuk musim tanam, tetapi karena belum juga turun hujan, maka dilakukan penundaan. Saya yakin akhir Agustus sudah bisa mulai musim tanam," demikian penjelasannya. ***(mad)

-----------------------
Ahmad Zazali (Jalie)
Executive Director
SCALE UP, Indonesia

Telp/Faks : +62761 39202
Mobile      : +62812 6829927
Email       : scale_up1@yahoo.co.id
Website   : www.scaleup.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar