Tentang Tata Ruang Sumatera

Dear all
Blog ini merupakan Kumpulan Persoalan2 yang terkait dengan penataan ruang pulau sumatera, Jika ada yang tertarik berkontibusi untuk menjadi penulis silahkan kirimkan email ke tataruang.sumatera@yahoo.co.id. Sementara ini lagi dilakukan posting secara berkala berdasarkan arsip beberapa mailing list lingkungan yang terkait dengan konflik penataan ruang.

Kamis, 03 Februari 2011

Wapres Janji Soal Pengelolaan Hutan

Jumat, 19 Maret 2010 | 04:12 WIB
Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Boediono di hadapan para periset dari Universitas Indonesia dan Association of Pacific Rim University-World Institute atau APRU-WI, Kamis (18/3), menjanjikan upaya nyata pemerintah meningkatkan manajemen pengelolaan hutan tropis dan soal kelautan. Tujuannya, untuk mengatasi berbagai perubahan iklim global dewasa ini.
Untuk rencana ini, Indonesia mengajak masyarakat dunia lainnya bekerja sama guna berperan aktif dan membuat kebijakan serta beradaptasi dengan perubahan global itu.

Demikian disampaikan Wapres saat membuka pertemuan tingkat internasional yang diberi nama "International Climate Change Workshop on Research Priorities and Policy Development", Kamis, di Istana Wapres.
Lokakarya yang berlangsung dua hari ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia bersama APRU-WI. Pembukaan acara dihadiri Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri, dan Direktur Riset Perubahan Iklim APRU-WI Jim Falk.
"Selain siap berperan aktif dan konstruktif menangani masalah perubahan iklim global, pemerintah juga akan meningkatkan upaya manajemen pengelolaan hutan tropis dan kelautan untuk mengatasi perubahan iklim global yang terjadi," ungkapnya. Menurut dia, kontribusi terbesar Indonesia mengatasi perubahan iklim terdapat pada pengelolaan hutan tropis dan kelautan.
Indonesia merupakan wilayah yang merasakan langsung dampak perubahan iklim global. "Pertanian, perikanan, hutan, persediaan air Indonesia sangat terpengaruh dengan perubahan siklus iklim. Cuaca pun tidak bisa diprediksi lagi," ujar Boediono.
Dia mengatakan, salah satu strategi terbaik adalah memulai bersama gerakan masyarakat untuk membuat kebijakan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan global ini. "Tentu saja aksi satu negara tidak dapat mengatasi permasalahan global yang membutuhkan usaha bersama-sama," kata Boediono.
Sementara Gumilar menyatakan, terkait perubahan iklim, UI akan mendirikan Pusat Perubahan Iklim yang memfokuskan pada penelitian yang konkret terkait strategi mitigasi serta adaptasi. Menurut anggota Pusat Perubahan Iklim, Triarko Nurlambang, juga dosen di UI, riset di antaranya akan meliputi skenario pengurangan 26 persen emisi gas rumah kaca seperti disebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu. (har)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar