Tentang Tata Ruang Sumatera

Dear all
Blog ini merupakan Kumpulan Persoalan2 yang terkait dengan penataan ruang pulau sumatera, Jika ada yang tertarik berkontibusi untuk menjadi penulis silahkan kirimkan email ke tataruang.sumatera@yahoo.co.id. Sementara ini lagi dilakukan posting secara berkala berdasarkan arsip beberapa mailing list lingkungan yang terkait dengan konflik penataan ruang.

Jumat, 04 Februari 2011

Menteri Kehutanan Khawatir Hutan Lindung Dibakar

Zulkifli Hassan. ANTARA/Regina Safri
TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan saat ini mulai terjadi perubahan tren pembukaan lahan hutan dengan cara pembakaran di kawasan hutan lindung dan taman nasional. Perubahan tren pembukaan lahan tersebut didapati saat Menteri dan jajarannya berkunjung ke Taman Nasional Kerinci Seblat, Kabupaten Merangin, Jambi beberapa waktu lalu.


"Dulu orang masih gunakan yang dekat kota kabupaten tapi sekarang sudah habis jadinya orang berpindah ke kawasan hutan lindung taman nasional. Itu yang bahaya, kerusakannya besar," kata Zulkifli usai membuka Rapat Kerja Dewan Kehutanan Nasional, di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (13/1).

Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Darori mengatakan hutan kawasan taman nasional yang telah ditemui dibuka dengan cara dibakar terdapat di Taman Nasional Kerinci Seblat, Kabupaten Merangin, Jambi dan beberapa kawasan hutan konservasi lainnya. "Yang sudah kami temui ada di Taman Nasional Kerinci. Masyarakat dari luar Jambi seperti dari Bengkulu, Palembang, Lampung datang kesana buka lahan untuk menanam tanaman kopi," ungkapnya. Sebagian lahan hasil perambahan hutan tersebut lalu diperjualbelikan oleh sejumlah oknum.

Darori menyebutkan, perambahan hutan yang terjadi di Taman Nasional Kerinci Seblat dengan cara dibakar mencapai 8 ribu hektar. Dia pun tak menampik masih banyak daerah hutan konservasi di Indonesia yang dirambah oleh masyarakat.

"Di Riau juga ada, yang dibakar untuk pembukaan lahan hutan adalah kawasan konservasi. Masyarakat membakar hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit, karena kawasan tersebut dianggap tidak ada yang mengelola dan kosong," katanya.

Menteri Zulkifli menegaskan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada Gubernur, Bupati dan pihak Pemda terkait untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan agar tak lagi terjadi perambahan hutan. "Selama ini kalau ada trade on harga komoditi naik orang jadi berlomba untuk tanam misalnya kopi kakao sawit, dan sebagainya," ungkap dia.

Menurut dia kawasan hutan kadang berbenturan dengan banyak kepentingan. "Kita akui kawasan hutan besar, kepentingannya beda-beda ada untuk pertanian, tapi semua harus diperhatikan tentang perubahan iklim, tataruang. Kita harus duduk bersama untuk membicarakan hal tersebut," ujarnya.

Kementerian Kehutanan tahun ini sedang menggiatkan usaha untuk mencapai target dari 3 kegiatan yang difokuskan, yaitu rehabilitasi hutan, penanaman kembali pohon, konservasi, dan pengembangan industri yang berbasis hutan tanaman rakyat.

ROSALINA
http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/01/13/brk,20110113-306039,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar