Tentang Tata Ruang Sumatera

Dear all
Blog ini merupakan Kumpulan Persoalan2 yang terkait dengan penataan ruang pulau sumatera, Jika ada yang tertarik berkontibusi untuk menjadi penulis silahkan kirimkan email ke tataruang.sumatera@yahoo.co.id. Sementara ini lagi dilakukan posting secara berkala berdasarkan arsip beberapa mailing list lingkungan yang terkait dengan konflik penataan ruang.

Rabu, 26 Januari 2011

Indonesia Bersedekah Karbon Kepada Negara Maju

Indonesia Bersedekah Serap Emisi Karbon Negara Industri

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (Menhut) MS Ka`ban mengemukakan bahwa Indonesia memberikan sedekah besar untuk negara-negara industri karena menyerap emisi karbon dari negara-negara tersebut dengan hutan tropis yang dimilikinya.

"Negara industri melepas CO2 yang diserap hutan di Indonesia dan negara berkembang lain, namun insentifnya belum ada, sehingga kita bersedekah besar pada mereka," katanya di Jakarta, Rabu.

Sumber : http://www.antara.co.id/print/?i=1239794262


Hutan Indonesia Sedekah buat Negara Maju

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban mengemukakan, Indonesia bersedekah besar menyerap emisi dari negara-negara industri dengan hutan tropis yang menyerap karbon.

"Negara industri melepas CO2 yang diserap hutan di Indonesia dan negara berkembang lain, namun insentifnya belum ada, sehingga kita bersedekah besar pada mereka," katanya di Jakarta, Rabu.

Berbicara sebagai pembicara kunci seminar sehari bertema "Menggalang Inisiatif Perdagangan Karbon Sukarela" yang diadakan Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) Dephut, ia mengupas masalah belum seimbangnya kompensasi itu.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/xml/2009/04/15/16365529/hutan.indonesia.sedekah.buat.negara.maju



Indonesia Bersedekah Serap Karbon Negara Industri

JAKARTA--MI: Indonesia memberikan sedekah besar untuk negara-negara industri karena menyerap emisi karbon dari negara-negara tersebut dengan hutan tropis yang dimilikinya.

"Negara industri melepas CO2 yang diserap hutan di Indonesia dan negara berkembang lain. Namun, insentifnya belum ada sehingga kita bersedekah besar pada mereka," kata Menteri Kehutanan MS Kaban di Jakarta, Rabu (15/4).

Menurut dia, negara industri yang banyak melepas emisi CO2 seringkali hanya menyoal deforestasi. Namun, usaha negara berkembang yang menjaga kelestarian hutannya belum dihargai dengan semestinya.

"Mestinya aktivis lingkungan kita bisa membantu menyuarakan belum seimbangnya kompensasi karbon itu," katanya. Karena itu, kata dia, semua pemangku kepentingan lingkungan, termasuk kehutanan dan aktivis lingkungan di Indonesia, perlu mendesak negara
industri mengenai insentif dari penyerapan karbon itu.

"Jadi harus seimbang. Negara industri mengeluarkan emisi. Hutan kita menyerap karbonnya. Mesti ada insentif sebagai kompensasinya," katanya.

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2009/04/04/70041/89/14/Indonesia_Bersedekah_Serap_Karbon_Negara_Industri


Indonesia Sedekah ke Negara Industri

By Republika Newsroom

Berbicara sebagai pembicara kunci seminar sehari bertema "Menggalang Inisiatif Perdagangan Karbon Sukarela" yang diadakan Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) Dephut, Menhut mengupas masalah belum seimbangnya kompensasi itu.

Menurut dia, negara industri yang banyak melepas emisi CO2 seringkali hanya mempersoalkan deforestasi. Namun atas usaha negara berkembang yang menjaga kelestarian hutannya belum dihargai dengan semestinya.

Merujuk pada studi badan PBB urusan pangan dan pertanian (FAO) tahun 2006, Ka'ban mengemukakan bahwa hutan beserta tanah di bawahnya di seluruh dunia menyimpan karbon lebih dari 1 triliun ton karbon, yang berarti dua kali lipat jumlah karbon di atmosfer.

Sedangkan kerusakan hutan, kata dia, menambah hampir 6 miliar ton CO2 ke atmosfer pertahun./ant/itz

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/44146/Indonesia_Sedekah_ke_Negara_Industri



PENYERAPAN EMISI KARBON
Indonesia Sumbang Negara Industri Maju

JAKARTA (Suara Karya): Indonesia dinilai hanya memberikan sumbangan besar dengan menyerap emisi karbon negara-negara industri.

Selama ini, asap dari cerobong inudustri dari negara-negara maju diserap oleh hutan tropis yang dimiliki Indonesia. Menurut Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban, ketentuan mengenai insentif untuk penyerapan karbon belum ada.

"Negara industri melepas CO2 yang diserap hutan di Indonesia dan negara berkembang lain. Namun insentifnya belum ada, sehingga kita bersedekah besar pada mereka," kata Kaban di Jakarta, kemarin saat menjadi pembicara kunci seminar sehari bertema "Menggalang Inisiatif Perdagangan Karbon Sukarela" yang diadakan Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) Dephut.

Menurut dia, negara industri yang banyak melepas emisi CO2 seringkali hanya mempermasalahkan deforestasi. Namun sebaliknya upaya negara berkembang yang menjaga kelestarian hutannya belum dihargai sebagaimana semestinya. "Harusnya aktivis lingkungan kita bisa membantu menyuarakan belum seimbangnya kompensasi atas emisi karbon itu," katanya.

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=224725

Tidak ada komentar:

Posting Komentar