Tentang Tata Ruang Sumatera

Dear all
Blog ini merupakan Kumpulan Persoalan2 yang terkait dengan penataan ruang pulau sumatera, Jika ada yang tertarik berkontibusi untuk menjadi penulis silahkan kirimkan email ke tataruang.sumatera@yahoo.co.id. Sementara ini lagi dilakukan posting secara berkala berdasarkan arsip beberapa mailing list lingkungan yang terkait dengan konflik penataan ruang.

Rabu, 26 Januari 2011

PT. MPM Bantah Buang Limbah ke Air Sabai, Warga Ancam Demo

PUTRI HIJAU RU – Tudingan warga adanya limbah CPO yang dibuang ke sungai Air Sabai Desa Pasar Sebelat Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Mukomuko, Propinsi Bengkulu, dibantah oleh pihak perusahaan PT. MPM berasal dari pihak pabrik CPO miliknya.

Ketika dikonfirmasi ke PT Mitra Puding Mas (MPM) wartawan koran ini sulit sekali menemui petinggi di perusahaan besar di wilayah Putri Hijau ini. Salah seorang security yang bertugas malah bingung akan mengarahkan maksud kedatangan wartawan koran ini dan akan bertemu dengan siapa. `'Duh...susah mas, apa lagi mau konfirmasi soal limbah," ujar security yang tak mau disebut namanya.


Tetapi salah seorang petinggi PT MPM Doni yang berhasil dihubungi melalui Hand Phone dengan tegas membantah jika limbah yang menjadi keluhan warga di sekitar aliran Sungai Sabai adalh berasal dari pabrik CPO mereka. `'Yang mana itu, bukan dari kita limbah itu. Kalo yang dari kita sudah pernah dilakukan pemeriksaan dari BLH dan nggak ada dampaknya yang seperti itu,"katanya sambil memutuskan sambungan telepon.

Namun warga tetap yakin dan bersikukuh kalau limbah tersebut merupakan limbah PT.MPMyang telah mencemari Sungai Air Sabai dan serta meracuni ekosistem biota yang ada di dalamnya. Tak hanya itu ketua BPD Desa Pasar Sebelat mengancam akan mendemo pihak perusahaan bersama warga jika tidak ada tindakan dari pihak terkait dalam waktu dekat ini, `'Sudah ari dahulu masalah ini, tapi tidak ada kepedulian baik perusahaan maupun pemerintah,"ujar ketua BPD Irwan Izwari.

Menurut Irwan, pihaknya selaku aparatur pemerintahan desa akan menyampaikan surat pernytaan tertulis kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkulu Utara, terkait persoalan yang menyangkut hajat hidup warganya ini. Namun ia belum dapat memastikan kapan surat itu akan dilayangkan. `'Kita akan lihat dulu bagaimana respon perusahaan dan pemerintah dalam waktu dekat ini. Ada niatan baiknya nggak terhadap kehidupan masyarakat kecil ini," kata Irwan.

Terpisah salah seorang aktivis LSM GRASHI Bengkulu Utara Thomas Alva juga mempertanyakan keberadaan limbah yang mengalir di Sungai Air Sabai itu, namun belum ada niat baik pemerintah maupun perusahaan dalam menyikapi keluhan warga. `'Saya bersama kawan-kawan, masih mengumpulkan data akurat terkait masalah ini lihat saja nanti," ujarnya.(pen)
Sumber : harian Radar Utara Kamis, 23 Juli 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar